I. DASAR TEORI
A.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui cara pengukuran berat dan tinggi badan
2. Untuk
mengetahui mengolah data dan menyajikan data
3. Untuk
mengetahui menghitung ukuran pemusatan (mean, median dan modus).
4. Untuk
mengetahui menghitung ukuran penyebaran (range, simpangan rata-rata dan standar
deviasi
B.
Pengertian
Data
Data
adalah keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Ada banyak
sekali macam-macam dari data, sebagai berikut.
1. Menurut
sifatnya
Dilihat
dari sifatnya, data di bagi menjadi 2 bagian, yakni :
a. Data
kualitatif
Data kualitatif adalah data yang
terbentuk dari kategori atau atribut.
Contohnya
:
a.harga emas hari
ini mengalami kenaikan
b.sebagian dari produksi barang “A”pada
perusahaan “X” rusak.
b. Data
kuantitatif
Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
a.berat badan selli mencapai 45 kg.
b.banyak
perguruan tinggi di kota “B” ada 4 buah.
Dalam
hal ini, data kuantitatif dibagi menjadi 2 macam, yakni :
1) Data
diskrit
Data
diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.
Contohnya
:
a. Jumlah
siswa yang mengikuti matakuliah statistika ada 42 orang.
b. Jumlah
dosen yang ada di fkipunsri mencapai 55 orang.
2)
DataKontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara
mengukur.
Contohnya :
a. Tinggi badan Rusdhy adalah 170 cm .
b. Jarak antara Makassar ke Sengkang adalah 200 km.
2.
Berdasarkan Sumber Data
a. Data
Internal
Data internal adalah data yang
menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal
: data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b. Data
Eksternal
Data eksternal adalah data yang
menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya
adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi
pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.
3.
Menurut Cara Memperolehnya
Menurut cara memperolehnya, data dibagi menjadi 2
bagian, yakni:
a.
Data Primer
Data Primer adalah data yang
dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi serta diperoleh langsung dari
objeknya.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk
sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan biasanya data itu
dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.
4.
Menurut Waktu
Pengumpulannya
a. Data
Cross Section
Data
cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya
laporan keuangan per 31 Desember 2011, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei
2012, dan lain sebagainya.
b. Data
Time Series / Berkala
Data
berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai
tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2009 sampai 20011, jumlah
pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
5. Berdasarkan
Skala Pengukuran
a. Nominal
Skala nominal merupakan skala data
yang sangat sederhana, dimana angka yang dicantumkan hanya untuk
mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat berubah-rubah nilainya) yang
datanya merupakan bersekala nominal disebut variabel nominal.
Ø Ciri-ciri
data berskala nominal, yaitu:
1) Angka
yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda saja dari data yang posisinya
stara.
2) Tidak
berlaku operasi matematik, seperti: >,<, X, -, /, + dan ^).
b. Ordinal
Data ordinal adalah data yang
diperoleh dengan kategorisasi, dimana angka-angka yang dicantumkan merupakan
pembeda juga menunjukan adanya urutan tingkatan yang berdasarkan kriteria
tertentu.
Ø Ciri-ciri
skala ordinal, yaitu :
1) Angka
yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda serta menyatakan tingkatan
data saja.
2) Tidak
berlaku opersi matematik (X, -, /, + dan ^).
c. Interval.
Data skala interval adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang tidak
mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Suhu 0C - 100C atau 32F - 212F.
d. Rasio.
Data skala rasio adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang
mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Misalnya jumlah buku adalah 5 jika ada 5
buku, maka dinyatakan nilainya 5 dan jika tidak ada buku ,maka nilainya
dinyatakan 0.
C. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
]
Macam - macam tabel :
1.
Tabel Baris – Kolom
Tabel baris - kolom adalah tabel yang terdiri dari
baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari
faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan
merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
2.
Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi disusun
berdasarkan banyaknya baris dan kolom. Tabel ini disajikan untuk memberikan
gambaran hasil penelitian. Tabel ini juga banyak digunakan dalam perhitungan
statistik inferensial untuk pengujian hipotesis, misalnya perhitungan
menggunakan uji “t” atau “x”, dll.
3.
Tabel Distribusi Frekuensi
Ada 3 macam table ditribusi
frekuensi yakni sebagai berikut.
a.
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel distribusi frekuensi relative adalah sebuah
table yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan
ke dalam interval-interrval dan setiap interval nilai masing-masing
mempunyai frekuensinya dalam bentuk persentase.
b.
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Table distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah
table yang diperoleh dari tabel distribusi frekuensi , dengan frekuensinya
dijumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kleas
interval). Table distribusi frekuensi kumulatif ada dua macam yakni,
table distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” dan table distribusi
frekuensi kumulatif “atau lebih
c.
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Table distribusi frekuensi relative kumulatif adalah
sebuah table yang diperoleh dari table distribusi frekuensi relative, dengan
frekuensinya bentuk persentase di jumlahkan selangkah demi selangkah (kelas
interval demi kelas interval). Table distribusi frekuensi relative kumulatif
ada dua macam, yakni Table distribusi frekuensi relative kumulatif “kurang
dari” dan Table distribusi frekuensi relative kumulatif “atau lebih”.
D.
Ukuran
Pemusatan Data
Ukuran
pemusatan data terdiri dari tiga bagian, yaitu mean, median, dan modus.
1. Rataan
Hitung (Mean )
Rataan
hitung seringkali disebut sebagai ukuran pemusatan atau rata-rata hitung. Rataan
hitung juga dikenal dengan istilah mean dan diberi lambang x .
a. Mean
data tunggal
Rataan
dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi dengan
banyaknya data.
Mean
= atau
x
b. Mean
data bergolong
Rata-rata
untuk data bergolong pada hakikatnya sama dengan menghitung rata-rata data pada
distribusi frekuensi tunggal dengan mengambil titik tengah kelas sebagai xi.
Mean
Keterangan: = jumlah data
n = banyaknya data
xi
= data ke-i
f
i = frekuensi
2. Median
a. Median
data tunggal
Median
adalah suatu nilai tengah yang telah diurutkan. Median dilambangkan Me.
Untuk menentukan nilai Median data tunggal dapat dilakukan dengan cara :
1) mengurutkan
data kemudian dicari nilai tengah,
2) jika
banyaknya data besar, setelah data diurutkan, digunakan rumus:
Ø untuk
n ganjil : Me = (n
+ 1)
Ø untuk
n genap : Me =
Keterangan : = data
pada urutan ke- setelah diurutkan.
b. Median
data bergolong
Jika
data yang tersedia merupakan data bergolong, artinya data itu dikelompokkan ke
dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai
mediannya dapat ditentukan dengan rumus berikut ini.
Me = b2+c
Keterangan : b2
= tepi bawah kelas median
c =
lebar kelas
N = banyaknya
data
F = frekuensi
kumulatif kurang dari sebelum kelas median
f = frekuensi
kelas median
3. Modus
Modus
ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi
tertinggi. Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut unimodal dan
bila memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki modus
lebih dari dua disebut multimodal. Modus dilambangkan dengan Mo.
a. Modus data tunggal
Modus
dari data tunggal adalah data yang sering muncul atau data dengan frekuensi tertinggi.
b. Modus
data bergolong
Modus
data bergolong dirumuskan sebagai berikut:
Mo = b0+l
Keterangan : b0 =
tepi bawah kelas median
l = lebar kelas
d1 =selisih
frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 =selisih
frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
E.
Ukuran
Penyebaran
Ukuran
penyebaran meliputi jangkauan (range), simpangan rata-rata (deviasi rata-rata) dan
simpangan baku (standar deviasi).
1.
Jangkauan (Range)
Ukuran
penyebaran yang paling sederhana (kasar) adalah jangkauan (range) atau rentangan nilai, yaitu selisih antara
data terbesar dan data terkecil.
a.
Range data tunggal
Untuk
range data tunggal dirumuskan dengan: R = Xmaks
- Xmin
b. Range
data bergolong
Untuk
data bergolong, nilai tertinggi diambil dari nilai tengah kelas tertinggi dan
nilai terendah diambil dari nilai kelas yang terendah.
2. Simpangan
Rata-Rata (Deviasi Rata-Rata)
Simpangan
rata-rata suatu data adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan
nilai rataan hitung.
a. Simpangan
rata-rata data tunggal
Simpangan
rata-rata data tunggal dirumuskan sebagai berikut.
SR
=
Keterangan: SR
= simpangan rata-rata
n
= ukuran data
xi
= data ke-i dari data x1, x2, x3,
…, xn
X =
rataan hitung
b. Simpangan
rata-rata data bergolong
Simpangan
rata-rata data bergolong dirumuskan:
SR =
3. Simpangan
Baku (Standar Deviasi)
Standar
Deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi banyaknya data.
a. Simpangan baku data tunggal
s = atau s =
b. Simpangan baku data bergolong
s = atau
s =
4. Ragam
atau Variansi
Jika
simpangan baku atau standar deviasi dilambangkan dengan s, maka ragam atau
variansi dilambangkan dengan s2.
II. PEMBAHASAN
A.
Alat
dan Bahan yang Digunakan
1. Alat
tulis (pulpen)
2. Tabel
pengukuran
3. Timbangan
dan meter
4. Mahasiswa
B.
Prosedur
pengukuran
1. Siapkan
alat dan bahan yang digunakan.
2. Mengukur
berat dan tinggi badan mahasiswa berdasarkan no.urut absen.
3. Catat
hasil pengukuran pada Tabel yang sudah disiapkan
4. Setelah
pengukuran selesai, dilakukan pengolahan data.
5. Penyajian
data.
C.
Tempat
dan Waktu
1. Tempat
: Di Laboratorium Mikrobiologi Kampus Jurusan Kesehatan
Lingkungan
Poltekkes Makassar.
2. Tanggal
& Waktu : Jumat, 11 Mei 2012, Pukul 10.30-11.30 Wita.
D.
Hasil
dan Pengolahan
Tabel 1. Pengukuran Berat dan Tinggi
Badan Mahasiswa Poltekkes Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan Tingkat IA,
mei 2012
|
||||||||
NO.
|
NAMA
|
JENIS KELAMIN
|
UMUR
|
BERAT
|
TINGGI
|
KET.
|
||
L
|
P
|
(kg)
|
(cm)
|
|||||
1
|
Adhe Fitri
|
ü
|
18
|
87
|
154
|
|||
2
|
Andi Hariati
|
ü
|
18
|
50
|
154
|
|||
3
|
Anwar Amir
|
ü
|
18
|
50
|
163
|
|||
4
|
Asmar
|
ü
|
21
|
39
|
167
|
|||
5
|
Eka Andriyani
|
ü
|
22
|
41
|
155
|
|||
6
|
Evi Multazam
|
ü
|
19
|
31
|
145
|
|||
7
|
Firdaus Zubair
|
ü
|
20
|
54
|
165
|
|||
8
|
Ilham Wahyudi
|
ü
|
19
|
41
|
152
|
|||
9
|
Irmayaeni
|
ü
|
19
|
41
|
152
|
|||
10
|
Lieri Aprilyanti
|
ü
|
19
|
39
|
142
|
|||
11
|
Lisa
|
ü
|
19
|
50
|
153
|
|||
12
|
Mariani
|
ü
|
20
|
44
|
150
|
|||
13
|
Marnawati
|
ü
|
19
|
46
|
157
|
|||
14
|
Marni
|
ü
|
21
|
50
|
145
|
|||
15
|
Mirna
|
ü
|
18
|
56
|
150
|
|||
16
|
Mirsya Anggriana S
|
ü
|
19
|
40
|
145
|
|||
17
|
Muhammad Rusdi
|
ü
|
19
|
50
|
171
|
|||
18
|
Muhlis Mukmin
|
ü
|
19
|
64
|
170
|
|||
19
|
Nisa Aqilah Sapsuha
|
ü
|
18
|
49
|
152
|
|||
20
|
Novi Wirdayanti
|
ü
|
19
|
38
|
147
|
|||
21
|
Novita Sari
|
ü
|
20
|
40
|
151
|
|||
22
|
Nur Atiah
|
ü
|
19
|
38
|
147
|
|||
23
|
Nurdiansyah Badru
|
ü
|
18
|
49
|
165
|
|||
24
|
Nurul Awaliah
|
ü
|
18
|
39
|
153
|
|||
25
|
Nurul Imran
|
ü
|
18
|
50
|
159
|
|||
26
|
Nurul Reski Amalia
|
ü
|
18
|
55
|
157
|
|||
27
|
Nurwahida
|
ü
|
18
|
41
|
148
|
|||
28
|
Paisal
|
ü
|
20
|
69
|
173
|
|||
29
|
Rahmat Febriandi
|
ü
|
18
|
50
|
165
|
|||
30
|
Renita Hafid
|
ü
|
18
|
52
|
154
|
|||
31
|
Rezky Hamra Amir
|
ü
|
18
|
40
|
146
|
|||
32
|
Ririn Andira
|
ü
|
19
|
41
|
154
|
|||
33
|
Rudi Hikmawan
|
ü
|
23
|
50
|
159
|
|||
34
|
Saharia
|
ü
|
19
|
40
|
150
|
|||
35
|
Sarahstika
|
ü
|
21
|
42
|
149
|
|||
36
|
Sochrayanti Admar
|
ü
|
18
|
59
|
162
|
|||
37
|
Suburiah
|
ü
|
19
|
49
|
155
|
|||
38
|
Sucianti Bakri
|
ü
|
18
|
38
|
154
|
|||
39
|
Sulfahmi
|
ü
|
18
|
54
|
165
|
|||
40
|
Syarah Nurmalasari
|
ü
|
19
|
45
|
150
|
|||
41
|
Yosafat Yulianus B.
|
ü
|
20
|
50
|
160
|
|||
42
|
Yunita
|
ü
|
19
|
47
|
158
|
|||
Sumber Data:
Tingkat IA 2012
Untuk
mempermudah dalam pengolahan data diatas, dapat diubah dalam bentuk data
berkelompok sebagai berikut :
Tabel
2. Pengukuran Berat Badan Tingkat IA Mei 2012.
B.Badan
|
fi
|
Xi
|
fi.xi
|
(xi-x)
|
fi.|xi-x|
|
|xi-x|2
|
fi.|xi-x|2
|
fk
|
30-39
|
7
|
34,5
|
241,5
|
-13,8095
|
96,66667
|
190,7029
|
1334,921
|
7
|
40-49
|
17
|
44,5
|
756,5
|
-3,80952
|
64,7619
|
14,51247
|
246,712
|
24
|
50-59
|
15
|
54,5
|
817,5
|
6,190476
|
92,85714
|
38,322
|
574,8299
|
39
|
60-69
|
2
|
64,5
|
129
|
16,19048
|
32,38095
|
262,1315
|
524,263
|
41
|
70-79
|
0
|
74,5
|
0
|
26,19048
|
0
|
685,941
|
0
|
41
|
80-89
|
1
|
84,5
|
84,5
|
36,19048
|
36,19048
|
1309,751
|
1309,751
|
42
|
Jumlah
|
42
|
357
|
2029
|
67,14286
|
322,8571
|
2501,361
|
3990,476
|
1.
Mean
(X)
X =
=
X =
48,3
2.
Median
(Me)
Me = b2+c
=
39,5+10
= 39,5+10
= 39,5
+ 8,2
Me
= 47,7
3.
Modus
(Mo)
Mo = b0+l
= 39,5
+10
=
39,5 + 8,3
Mo = 47,8
4.
Range
(R)
R
= Xmaks - Xmin
R
= 84,5 – 34,5
R
= 50
5.
Simpangan
Rata-rata (SR)
SR =
=
SR = 7,68
6.
Standar
Deviasi (s)
s
=
=
=
s
= 9,746
No comments:
Post a Comment