Cacing Kremi
(Enterobius vermicularis atau Oxyuris
vermicularis)
A.
Pengertian
Cacing Kremi
Parasitologi
ialah ilmu yang berisi kajian tentang organisme Jasad hidup, yang hidup di
permukaan atau di dalam tubuh organisme lain baik sementara waktu atau selama
hidupnya, dengan cara mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidupnya dari
organisme lain tersebut, hingga organisme lain tersebut jadi merugi
(dirugikan).
Cacing
kremi atau Oxyuris vermicularis atau Enterobius vermicularis adalah parasit
yang hanya menyerang manusia, penyakitnya kita sebut oxyuriasis atau
enterobiasis. Cacing kremi
termasuk dalam Kerajaan:Animalia, Filum: Nematoda, Kelas: Secernentea, Upakelas: Spiruria, Ordo: Oxyurida, Famili: Oxyuridae,
Genus: Enterobius.
Cacing kremi (Enterobius
vermicularis).
Insiden
cacing Enterobius vermicularis tinggi di negara-negara barat terutama di USA
yang mencapai 35-41%. Pada daerah tropis insiden lebih sedikit oleh karena
cukupnya sinar matahari, udara panas, kebiasaan ke WC dimana sehabis defekasi
dicuci dengan air tidak dengan kertas toilet. Akibat dari hal tersebut pertumbuhan
telur menjadi terhambat sehingga dapat dikatakan penyakit ini tidak berhubungan
dengan keadaan sosial ekonomi tetapi lebih dipengaruhi oleh iklim dan kebiasaan
hidup.
Penularan
cacing ini tidak merata pada lapisan masyarakat melainkan menyebar pada suatu
keluarga atau kelompok-kelompok yang hidup dalam satu lingkungan yang sama.
Enterobiasis sering menyerang anak-anak usia 5-14 tahun. Udara yang dingin,
lembab dan ventilasi yang jelek merupakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan
telur.
B.
Morfologi
Enterobius Vermicularis
1.
Morfologi
telur E. vermicularis.
Ukuran telur E. vermicularis yaitu 50-60 mikron x 20-30
mikron (rata-rata 55 x 26 mikron). Telur berbentuk asimetris, tidak berwarna,
mempunyai dinding yang tembus sinar dan salah satu sisinya datar. Telur ini
mempunyai kulit yang terdiri dari dua lapis yaitu : lapisan luar berupa lapisan
albuminous, translucent, bersifat mechanical protection. Di dalam telur
terdapat bentuk larvanya. Seekor cacing betina memproduksi telur sebanyak
11.000 butir setiap harinya selama 2 samapi 3 minggu, sesudah itu cacing betina
akan mati. (Soedarto, 1995)
Telur cacing E. Vermicularis
2. Morfologi cacing E. vermicularis.
Cacing dewasa E. vermicularis berukuran kecil, berwarna
putih, yang betina jauh lebih besar dari pada yang jantan. Ukuran cacing jantan
adalah 2-5 mm, cacing jantan mempunyai sayap yang dan ekornya melingkar seperti
tanda tanya. Sedangkan ukuran cacing betina adalah 8-13 mm x 0,4 mm, cacing
betina mempunyai sayap , bulbus esofagus jelas sekali, ekornya panjang dan
runcing. Uterus cacing betina berbentuk gravid melebar dan penuh dengan telur.
Bentuk khas dari cacing dewasa ini adalah tidak terdapat rongga mulut tetapi
dijumpai adanya 3 buah bibir, bentuk esofagus bulbus ganda (double bulb
oesophagus), didaerah anterior sekitar leher kutikulum cacing melebar,
pelebaran yang khas disebut sayap leher (cervical alae). (Srisari G, 2006)
Cacing
Dewasa E. Vermicularis
C.
Siklus Hidup
Habitat cacing dewasa biasanya di rongga
sekum, usus besar dan di usus halus yang berdekatan dengan rongga sekum.
Makanannya adalah isi dari usus.Manusia merupakan satu-satunya hospes
definitif. E.vermicularis dan tidak diperlukan hospes perantara. Cacing dewasa
betina mengandung banyak telur pada malam hari dan akan melakukan migrasi
keluar melalui anus ke daerah perianal dan perinium. Migrasi ini disebut
Nocturnal migration. Telur-telur jarang dikeluarkan di usus sehingga jarang
ditemukan di dalam tinja. Di daerah perinium tersebut cacing-cacing ini
bertelur dengan cara kontraksi uterus,kemudian telur melekat di daerah
tersebut. Telur dapat menjadi larva infektif pada tempat tersebut, terutama
pada temperatur optimal 23-26 ºC dalam waktu 6 jam. Telur resisten terhadap
desinfektan dan udara dingin. Dalam keadaan lembab telur dapat hidup sampai 13
hari. Waktu yang diperlukan untuk daur hidupnya, mulai dari tertelannya telur
matang sampai menjadi cacing dewasa gravid yang bermigrasi ke daerah perianal,
berlangsung kira-kira 2 minggu sampai 2 bulan.
Infeksi cacing kremi terjadi bila
menelan telur matang, atau bila larva dari telur yang menetas di daerah
perianal bermigrasi kembali ke usus besar. Bila telur matang yang
tertelan,telur menetas di duodenum dan larva rabditiform berubah dua kali
sebelum menjadi dewasa di yeyunum dan bagian atas ileum. Infeksi cacing kremi
dapat sembuh sendiri. Bila tidak adareinfeksi,tanpa pengobatanpun infeksi dapat
berakhir.
Siklus Hidup E. Vermicularis
D. Infeksi dan Penularan
Penularan dapat dipengaruhi oleh :
1. Penularan dari tangan ke mulut (hand to
mouth), setelah anak – anak menggaruk daerah sekitar anus oleh karena rasa
gatal, kemudian mereka memasukkan tangan atau jari – jarinya ke dalam mulut.
Kerap juga terjadi, sesudah menggaruk daerah perianal mereka menyebarkan telur
kepada orang lain maupun kepada diri sendiri karena memegang benda-benda maupun
pakaian yang terkontaminasi. Telur Enterobius vermicularis menetas di daerah
perianal kemudian larva masuk lagi ke dalam tubuh (retrofeksi) melalui anus
terus naik sampai sekum dan tumbuh menjadi dewasa. Cara inilah yang kita kenal
sebagai : autoinfeksi.
2. Debu merupakan sumber infeksi oleh
karena mudah diterbangkan oleh angin sehingga telur yang ada di debu dapat
tertelan.
3. Anjing dan kucing bukan mengandung
cacing kremi tetapi
dapat menjadi sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
dapat menjadi sumber infeksi oleh karena telur dapat menempel pada bulunya.
Parasit ini kosmopolit tetapi lebih
banyak ditemukan di daerah dingin daripada di daerah panas. Hal ini mungkin
disebabkan karena pada umumnya orang di daerah dingin jarang mandi dan
mengganti baju dalam. Penyebaran cacing ini juga ditunjang oleh eratnya
hubungan antara manusia satu dengan lainnya serta lingkungan yang sesuai.
Frekuensi di Indonesia tinggi, terutama
pada anak dan lebih banyak ditemukan pada golongan ekonomi lemah. Frekuensi
pada orang kulit putih lebih tinggi daripada orang negro.
Penyebaran cacing kremi lebih luas dari
cacing lain. Penularan dapat terjadi pada suatu keluarga atau kelompok-kelompok
yang hidup dalam satu lingkungan yang sama seperti asrama atau rumah piatu.
Telur cacing dapat diisolasi dari debu di ruangan sekolah atau kafetaria
sekolah dan mungkin ini menjadi sumber infeksi bagi anak-anak sekolah. Di
berbagai rumah tangga dengan beberapa anggota keluarga yang mengandung cacing
kremi, telur cacing dapat ditemukan (92%) di lantai, meja, kursi, bufet, tempat
duduk kakus (toilet seats), bak mandi, alas kasur, pakaian. Hasil penelitian
menunjukkan angka prevalensi pada berbagai golongan manusia 3-80%. Penelitian
di daerah Jakarta Timur melaporkan bahwa kelompok usia terbanyak yang menderita
entrobiasis adalah kelompok usia antara 5-9 tahun yaitu terdapat 46 anak
(54,1%) dari 85 anak yang diperiksa.
E.
Gejala Klinis
1.
Rasa gatal hebat di sekitar anus, kulit di
sekitar anus menjadi lecet atau kasar atau terjadi infeksi (akibat
penggarukan). Rasa gatal atau iritasi vagina (pada anak perempuan, jika cacing
masuk ke dalam vagina).
2.
Rewel (karena rasa gatal).
3.
Kurang tidur (biasanya karena rasa gatal yang
timbul pada malam hari ketika cacing betina bergerak ke daerah anus dan
meletakkan telurnya disana).
4. Napsu
makan berkurang, berat badan menurun (jarang, tetapi dapat terjadi pada infeksi
berat).
F. Diagnosis
Cara memeriksa Enterobiasis yaitu dengan menemukan adanya cacing dewasa atau telur dari cacing E. vermiculsris. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
Cara memeriksa Enterobiasis yaitu dengan menemukan adanya cacing dewasa atau telur dari cacing E. vermiculsris. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
1.
Cacing
dewasa
Cacing
dewasa dapat ditemukan dalam feses, dicuci dalam larutan NaCl agak panas,
kemudian dikocok sehingga menjadi lemas, selanjutnya diperiksa dalam keadaan
segar atau dimatikan dengan larutan fiksasi untuk mengawetkan.
2. Telur cacing
Telur
E. vermicularis jarang ditemukan didalam feses, hanya 5% yang positif pada
orang-orang yang menderita infeksi ini. Telur cacing E. vermicularis lebih mudah
ditemukan dengan teknik pemeriksaan khusus, yaitu dengan menghapus daerah
sekitar anus dengan “Scotch adhesive tape swab”.
3.
Pengobatan dan Pencegahan
Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian
dosis tunggal obat anti-parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat. Seluruh anggota keluarga dalam satu rumah harus meminum obat tersebut karena infeksi ulang bisa menyebar dari satu orang kepada yang
lainnya.
Untuk mengurangi rasa gatal, bisa dioleskan krim atau salep anti gatal ke daerah sekitar anus sebanyak 2-3 kali/hari. Meskipun telah diobati,
sering terjadi infeksi ulang karena telur yang masih hidup terus dibuang ke dalam tinja selama seminggu setelah pengobatan. Pakaian, seprei dan mainan anak sebaiknya sering dicuci untuk
memusnahkan telur cacing yang tersisa. Langkah-langkah umum yang dapat
dilakukan untuk mengendalikan infeksi cacing kremi adalah:
Ø Mencuci seprei minimal 2 kali/minggu
Ø Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang dipegang/disentuhnya
1.
Higiene
Higiene
adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan
terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh
lingkungan kesehatan serta membuat kondisi lingkungan yang baik sehingga
terjamin pemeliharaan kesehatannya. (Indan Entjang, 2000:74)
Faktor-faktor Higiene Perorangan :
a. Kebiasaan mandi
Kesehatan anak sangat penting karena kesehatan semasa kecil menentukan
kesehatan pada masa dewasa. Anak yang sehat akan menjadi manusia dewasa yang
sehat. Membina kesehatan semasa anak berarti mempersiapkan terbentuknya
generasi yang sehat akan memperkuat ketahanan bangsa. Anak harus menjaga
kesehatannya sendiri salah satunya membiasakan mandi sehari dua kali, sehingga
bisa mengurangi angka infeksi E. Vermicularis.
b. Kebiasaan mengganti pakain dalam
E. vermicularis melakukan migrasi pada
malam hari. Cacing dewasa betina yang mengandung telur melakukan migrasi keluar
melalui anus pada malam hari, kemudian bertelur di daerah perianal dan
perineum. Telur ini sebagian menempel pada pakaian dalam dan telur tersebut
akan menjadi infektif dalam waktu 6 jam.
c. Kebiasaan mengganti alas tidur
Salah satu penularan E. vermicularis adalah autoinfeksi atau
penularan dari tangan kemulut penderita itu sendiri. Hal ini dikarenakan cacing
dewasa betina mengandung telur melakukan migrasi keluar anus dan telur terletak
di perineum dan perianal, sebagian telur ada yang berguguran di alas tidur
kemudian telur menjadi infektif dan akan menginfeksi orang lain dan diri
sendiri.
d. Kebiasaan memotong kuku
Usaha pencegahan penyakit cacingan antara lain: menjaga kebersihan
badan, kebersihan lingkungan dengan baik, makanan dan minuman yang baik dan
bersih, memakai alas kaki, membuang air besar di jamban (kakus), memelihara
kebersihan diri dengan baik seperti memotong kuku dan mencuci tangan sebelum
makan. Agar infeksi Enterobius vermicularis tidak dapat berkurang.
Departemen Kesehatan R.I (2001:100)
e. Kebiasaan Mencuci tangan
Anak-anak paling sering terserang penyakit cacingan karena biasanya
jari-jari tangan mereka dimasukkan ke dalam mulut, atau makan tanpa cuci
tangan, sehingga telur E. Vermicularis dapat masuk kedalam perut anak.
Kebiasaan penggunaan faeces manusia sebagai pupuk tanaman menyebabkan
semakin luasnya pengotoran tanah, persediaan air rumah tangga dan makanan
tertentu, misalnya sayuran akan meningkatkan jumlah penderita Enterubiasis.
2.
Sanitasi Lingkungan Rumah
Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang
menitik beratkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Jadi lebih baik mengutamakan usaha
pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan yang baik sehingga munculnya
penyakit dapat dihindari. (Budioro, B. 1997:85).
Faktor-faktor sanitasi lingkungan rumah antara
lain : adanya sinar matahari, jenis lantai kamar tidur, adanya ventilasi,
jendela dan genteng kaca yang langsung menyinari tempat tidur, sehingga telur
atau cacing dewasa Enterobius vermicularis bisa mati.
Best casino bonus codes 2021 | Free spins no deposit
ReplyDeleteFind a list of the worrione casino bonus codes and https://septcasino.com/review/merit-casino/ promotions for United Kingdom players. Discover bonus codes for casinos with free spins no deposit on registration.How many free spins do you receive from the casino? · What are the herzamanindir.com/ bonuses for United Kingdom players? · bsjeon What are the casino-roll.com free spins and promotions for United Kingdom players?