Wednesday 11 July 2012

LAPORAN IDENTIFIKASI TELUR ASCARIS LUMBRICOIDES


IDENTIFIKASI TELUR ASCARIS LUMBRICOIDES

A.    DASAR TEORI
Salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di Negara-negara sedang berkembang khususnya pada daerah yang tropik adalah penyakit infeksi kecacingan khususnya cacing yang ditularkan melalui tanah. Cacing umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga sering kali diabaikan walaupun sesungguhnya memberikan gangguan kesehatan. Tetapi dalam keadaan infestasi berat atau keadaan yang luar biasa, kecacingan cenderung memberikan analisa keliru kearah penyakit lain dan tidak jarang dapat berakibat fatal.
Nematoda adalah cacing yang tidak bersegmen, bilateral simetris, mempunyai saluran cerna yang berfungsi penuh, biasanya berbentuk silindris serta panjangnya bervariasi dari beberapa milimeter hingga lebih dari satu meter.
Semua Nematoda yang menginfeksi manusia mempunyai jenis kelamin terpisah, yang jantan biasanya lebih kecil daripada yang betina. Nematoda dapat dibedakan menjadi 2 yaitu Nematoda jaringan dan Nematoda usus.
Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted Helminths), diantaranya adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Necator americanus, dan Ancylostoma duodenale dan Strongyloides stercoralis.
Nematoda usus biasanya matang dalam usus halus, dimana sebagian besar cacing dewasa melekat dengan kait oral atau lempeng pemotong. Cacing ini menyebabkan penyakit karena dapat menyebabkan kehilangan darah, iritasi dan alergi. Penyebaran invasif larva cacing menyebabkan infeksi bakteri sekunder.
Salah satu penyebab infeksi cacing usus adalah Ascaris lumbricoides atau yang lebih dikenal dengan nama cacing gelang dan yang penularannya dengan perantara tanah (Soil Transmitted Helmints). Infeksi yang disebabkan oleh cacing ini disebut Askariasis.
B.     PRINSIP ANALISA

Tanah yang lembab dipusingkan pada centrifuge dengan kecepatan 2000 RPM akan mengendap, kemudian bila ditambahkan NaCl dan dipusingkan kembali dengan kecepatan 2500 RPM bila mengandung telur cacing Ascaris Lubricoides akan mengapung. Kemudian ditambahkan NaCl sampai penuh dan ditutup dengan deck gelas beberapa menit agar telur cacing menempel pada deck gelas sehingga dapat diperiksa pada mikroskop.

C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui adanya telur Ascaris Lubricoides dalam sampel tanah.
2.      Untuk mengetahui cara identifikasi telur Ascaris Lubricoides pada tanah.
3.      Untuk mengetahui dan mengenali bentuk cacing Ascaris Lubricoides dan cacing lain yang terdapat pada tanah.

D.    ALAT DAN BAHAN

1.      Alat
a.       Sendok Tanah
b.      Tabung Centrifuge
c.       Centrifuge
d.      Objek Gelas ( prevarat )
e.       Deck gelas
f.       Gelas ukur
g.      Stering Rod
h.      Erlenmeyer
i.        Timbangan Analitik
j.        Mikroskop
k.      Lidi
l.        Pipet ukur
m.    Balp

2.      Bahan
a.       Sampel Tanah
b.      Aquadest
c.       NaCl jenuh
d.      Eosin
e.       Plastik Sampel
f.       Kain Kasa

E.     PROSEDEUR KERJA

1.      Cara Pengambilan Sampel Tanah
Ø  Lokasi pengambilan sampel tanah yaitu pada halaman tempat bermain anak-anak, sekitar jambang, halaman yang lembab, tempat pembuangan akhir (TPA) dan di halaman rumah yang diperkirakan tercemar kotoran manusia.
Ø  Bersihkan titik lokasi tersebut dengan garpu tanah dari dahan-dahan, rumput-rumput kering dan kerikil.
Ø  Siapkan kantong plastik kemudian diberi kode lokasi dan tanggal pengambilan sampel spidol permanen.
Ø  Keroklah tanah permukaan pada lokasi ± 40 x 40 cm dengan menggunakan sendok semen sebanyak 100 gram.
Ø  Tutut plastik sampel dan beri label.
Ø  Tiap daerah pengambilan sampel diambil 4 kantong sampel tanah.

2.      Cara Pemeriksaan Sampel Tanah
Ø  Timbang sampel tanah sebanyak 5 gram dan masukkan dalam tabung centrifuge.
Ø  Tambahkan 20 ml Aquadest ke dalam tabung yang berisi tanah.
Ø  Aduk dengan steering rod hingga merata dan diamkan beberapa menit.
Ø  Setelah semua tabung berisi, hidupkan centrifuge dengan kecepatan 2000 RPM selama ± 2 menit.
Ø  Setelah diputar, buang cairan super natand.
Ø  Endapkan tanah yang ada ditambah dengan larutan MgSO4 / NaCl jenuh sampai mencapai 90 % volume tabung.
Ø  Putar lagi dengan centrifuge dengan kecepatan 2500 RPM selama 5 menit.
Ø  Centrifuge dihentikan, ambil tabung-tabungnya dan tempatkan dalam rak.
Ø  Tambahkan larutan NaCl jenuh, sehingga mencapai permukaan tabung dan permukaannya sedikit menggembung.
Ø  Tutup dengan Deck gelas pada tiap-tiap tabung dan tunggu 30 menit. Jika ada telur cacing maka akan mengapung dan menempel pada deck gelas.
Ø  Pindahkan Deck gelas ini ke atas sebuah objeck gelas. Jika perlu dapat ditambah eosin sebagai pewarna. Periksa sedian di bawah mikroskop dan identifikasi telur yang ada.

F.     KETERANGAN

1.      Keterangan Pengambilan Sampel

§  Nama Pengambil   : Muhammad Rusdi
§  Tempat / Lokasi    : Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dekat Asrama
                                Buton Banta-Bantaeng Makassar.
§  Hari / Tanggal       : Jum’at, 8 Juni 2012
§  Waktu                   : 10.30 wita
§  Tujuan                   : Untuk Mengidentifikasi Telur Ascaris
                                Lumbricoides.



2.      Keterangan Identifikasi di Laboratorium

§  Nama Praktek       : Identifikasi Telur Ascaris Lumbricoides
§  Tempat                  : Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Kesehatan
                                Lingkungan Poltekkes Makassar.
§  Tanggal                 : 8 Juni – 9 Juni 2012
§  Waktu                   : 10.45 wita – Selesai

G.    HASIL

TITIK A
TITIK B


TITIK C
TITIK D





H.    ANALISA HASIL

Hasil yang didapatkan pada identifikasi di laboratorium sebagai berikut:
Titik A ditemukan telur Ascaris Lumbricoides dan telah ada yang berupa
              larva.
Titik B ditemukan telur cacing Ascaris Lumbricoides dan telur cacing
              Trichury.
Titik C ditemukan telur cacing Ascaris Lumbricoides, Trichury, dan
              Enterobios Vermicularis.
Titik D ditemukan telur cacing dan larva Ascaris Lumbricoides serta ada
              pula telur Trichur.
Dari hasil yang didapatkan di atas, semua titik pengambilan sampel di tempat pembuangan akhir (TPA) dekat asrama Buton Banta-Bantaeng positif mengandung telur cacing Ascaris Lumbricoides. Telur tersebut ada pula yang telah menjadi larva Ascaris Lumbricoides. Selain itu ditemukan juga telur-telur cacing lainnya seperti telur Trichury, dan Enterobios Vermicularis.

I.       KESIMPULAN

Jadi, tanah pada tempat pembuangan akhir (TPA) dekat asrama Buton Banta-Bantaeng positif tercemar telur cacing Ascaris Lumbricoides.

1 comment: