Wednesday 11 July 2012

Laporan ASIDITAS


ASIDITAS
A.    Dasar Teori
Asiditas adalah kemampuan/kapasitas air untuk menetralkan ion OH -. Penyebab Asiditas umumnya adalah asam – asam lemah, seperti H2PO4-, HPO4, CO2, HCO3, Protein dan ion-ion logam bersifat asam seperti Fe3.
 Penentuan asiditas lebih sulit dibanding alkalinitas. Hal ini di sebabkan oleh adanya 2 (dua) zat utama yang berperan yaitu CO2 dan H2S yang keduanya mudah menguap, mudah hilang dari sampel yang di ukur.
Total asiditas di tentukan oleh satuan dengan basa sampai titik akhir Fenolptalin (pH 8,2). Maka untuk asam mineral bebas di tentukan oleh satuan basa lemah sampai titik akhir indicator methil jingga pada pH 4,3.
B.     Cara Menentukan Asiditas
1.      Bahan :
Ø  Sampel air 100 ml ( V1 = 50 ml,  V2 = 50 ml )
Ø  Indikator PP
Ø  Larutan standar NaOH 0,1 N
2.      Alat :
Ø  Pipet
Ø  Gelas ukur 100 ml
Ø  2 Gelas Erlenmeyer 50 ml
Ø  Buret + Statis 100 ml
3.      Cara Kerja :
Ø  Siapkan 2 buah gelas Erlenmeyer (50 ml)
Ø  Masukkan sampel air dalam gelas Erlenmeyer
Ø  Teteskan indicator PP sampai warna merah muda
Ø  Kontrol pH air
Ø  Titrasi dengan larutan standar NaOH 0,1 N sampai berubah menjadi ungu
Ø  Kontrol pH air
Ø  Baca hasil titrasi


4.      Perhitungan :
Aciditas

Ket.     CA= jumlah sampel
            V1 = titrasi I
            V2 = titrasi II


C.    Hasil
1.      pH sampel air setelah diteteskan indicator PP, yaitu 7,60
2.      pH sampel air setelah dititrasi dengan NaOH 0,1 N adalah 8,02
3.      Penentuan Aciditas :

Diketahui :      CA = 100 ml
                        V1 = 0,1 ml
                        V2 = 0,1 ml
Penyelesaian :

Aciditas      =  

                   =

                   = 10  0,1  4,4  1

                   = 4,4 mg CO2

D.    Kesimpulan
Asiditas adalah kemampuan air untuk menetralkan ion OH -. Asiditas umumnya adalah asam lemah dan dari hasil yang didapatkan asiditasnya, yaitu 4,4 mg CO2 yang menunjukkan bahwah air tersebut bersifat asam.

3 comments: