Tuesday 3 July 2012

LAPORAN STATISTIK BERAT DAN TINGGI BADAN TINGKAT IA


   I.   DASAR TEORI

A.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui cara pengukuran berat dan tinggi badan
2.      Untuk mengetahui mengolah data dan menyajikan data
3.      Untuk mengetahui menghitung ukuran pemusatan (mean, median dan modus).
4.      Untuk mengetahui menghitung ukuran penyebaran (range, simpangan rata-rata dan standar deviasi

B.     Pengertian Data

Data adalah keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Ada banyak sekali macam-macam dari  data, sebagai berikut.
1.      Menurut sifatnya
Dilihat dari sifatnya, data di bagi menjadi 2 bagian, yakni :
a.       Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang terbentuk dari kategori atau atribut.
Contohnya :
a.harga emas hari ini mengalami kenaikan
b.sebagian dari produksi barang “A”pada perusahaan “X” rusak.
b.      Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.
Contohnya :
a.berat badan selli mencapai 45 kg.
b.banyak perguruan tinggi di kota “B” ada 4 buah.
Dalam hal ini, data kuantitatif dibagi menjadi 2 macam, yakni :
1)      Data diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.
Contohnya :
a. Jumlah siswa yang mengikuti matakuliah statistika ada 42 orang.
b. Jumlah dosen yang ada di fkipunsri mencapai 55 orang.
2)      DataKontinu
Data kontinu adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.
Contohnya :
a. Tinggi badan Rusdhy adalah 170 cm .
b. Jarak antara Makassar ke Sengkang adalah 200 km.

2.      Berdasarkan Sumber Data
a.       Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
b.      Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

3.      Menurut Cara Memperolehnya
Menurut cara memperolehnya, data dibagi menjadi 2 bagian, yakni:
a.       Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.
b.      Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, dan biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.

4.      Menurut Waktu Pengumpulannya
a.       Data Cross Section
Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 Desember 2011, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2012, dan lain sebagainya.
b.      Data Time Series / Berkala
Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2009 sampai 20011, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
5.      Berdasarkan Skala Pengukuran
a.       Nominal
Skala nominal merupakan skala data yang sangat sederhana, dimana angka yang dicantumkan hanya untuk mengklasifikasikan. Variable (data yang dapat berubah-rubah nilainya) yang datanya merupakan bersekala nominal disebut variabel nominal.
Ø  Ciri-ciri data berskala nominal, yaitu:
1)      Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda saja dari data yang posisinya stara.
2)      Tidak berlaku operasi matematik, seperti: >,<, X, -, /, + dan ^).
b.      Ordinal
Data ordinal adalah data yang diperoleh dengan kategorisasi, dimana angka-angka yang dicantumkan merupakan pembeda juga menunjukan adanya urutan tingkatan yang berdasarkan kriteria tertentu.
Ø  Ciri-ciri skala ordinal, yaitu :
1)      Angka yang dicantumkan digunakan sebagai tanda pembeda serta menyatakan tingkatan data saja.
2)      Tidak berlaku opersi matematik (X, -, /, + dan ^).
c.       Interval. Data skala interval adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran yang tidak mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Suhu 0C - 100C atau 32F - 212F.
d.      Rasio. Data skala rasio adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan yang mempunyai nilai nol mutlak. Contoh: Misalnya jumlah buku adalah 5 jika ada 5 buku, maka dinyatakan nilainya 5 dan jika tidak ada buku ,maka nilainya dinyatakan 0.

C.    Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
]
Macam - macam tabel :
1.      Tabel Baris – Kolom
Tabel baris - kolom adalah tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang  mempunyai  ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan  data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
2.      Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom. Tabel ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian. Tabel ini juga banyak digunakan dalam perhitungan statistik inferensial untuk pengujian hipotesis, misalnya perhitungan menggunakan uji “t” atau “x”, dll.
3.      Tabel Distribusi Frekuensi
Ada 3 macam table ditribusi frekuensi yakni sebagai berikut.
a.       Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel distribusi frekuensi relative adalah sebuah table yang berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interrval dan setiap interval  nilai masing-masing mempunyai frekuensinya dalam bentuk persentase.
b.      Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Table distribusi frekuensi kumulatif adalah sebuah table yang diperoleh dari tabel distribusi frekuensi , dengan frekuensinya dijumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kleas interval).  Table distribusi frekuensi kumulatif ada dua macam yakni, table distribusi frekuensi kumulatif “kurang dari” dan table distribusi frekuensi kumulatif “atau lebih


c.       Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Table distribusi frekuensi relative kumulatif adalah sebuah table yang diperoleh dari table distribusi frekuensi relative, dengan frekuensinya bentuk persentase di jumlahkan selangkah demi selangkah (kelas interval demi kelas interval). Table distribusi frekuensi relative kumulatif ada dua macam, yakni Table distribusi frekuensi relative kumulatif “kurang dari” dan Table distribusi frekuensi relative kumulatif “atau lebih”.

D.    Ukuran Pemusatan Data

Ukuran pemusatan data terdiri dari tiga bagian, yaitu mean, median, dan modus.
1.      Rataan Hitung (Mean )
Rataan hitung seringkali disebut sebagai ukuran pemusatan atau rata-rata hitung. Rataan hitung juga dikenal dengan istilah mean dan diberi lambang x .
a.       Mean data tunggal
Rataan dari sekumpulan data yang banyaknya n adalah jumlah data dibagi dengan banyaknya data.
Mean =  atau x
b.      Mean data bergolong
Rata-rata untuk data bergolong pada hakikatnya sama dengan menghitung rata-rata data pada distribusi frekuensi tunggal dengan mengambil titik tengah kelas sebagai xi.

Mean

Keterangan:   = jumlah data
                         n   = banyaknya data
 xi   = data ke-i
f i  = frekuensi
2.      Median
a.       Median data tunggal
Median adalah suatu nilai tengah yang telah diurutkan. Median dilambangkan Me. Untuk menentukan nilai Median data tunggal dapat dilakukan dengan cara :
1)      mengurutkan data kemudian dicari nilai tengah,
2)      jika banyaknya data besar, setelah data diurutkan, digunakan rumus:
Ø  untuk n ganjil : Me = (n + 1)

Ø  untuk n genap : Me =
Keterangan :  = data pada urutan ke- setelah diurutkan.

b.      Median data bergolong
Jika data yang tersedia merupakan data bergolong, artinya data itu dikelompokkan ke dalam interval-interval kelas yang sama panjang. Untuk mengetahui nilai mediannya dapat ditentukan dengan rumus berikut ini.
           Me = b2+c
Keterangan : b2 = tepi bawah kelas median
                  c = lebar kelas
                  N = banyaknya data
                  F = frekuensi kumulatif kurang dari sebelum kelas median
                  f = frekuensi kelas median

3.      Modus
Modus ialah nilai yang paling sering muncul atau nilai yang mempunyai frekuensi tertinggi. Jika suatu data hanya mempunyai satu modus disebut unimodal dan bila memiliki dua modus disebut bimodal, sedangkan jika memiliki modus lebih dari dua disebut multimodal. Modus dilambangkan dengan Mo.
a.       Modus data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang sering muncul atau data dengan frekuensi tertinggi.
b.      Modus data bergolong
Modus data bergolong dirumuskan sebagai berikut:

          Mo = b0+l
Keterangan : b0 = tepi bawah kelas median
                  l = lebar kelas
                  d1 =selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
                  d2 =selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya

E.     Ukuran Penyebaran

Ukuran penyebaran meliputi jangkauan (range), simpangan rata-rata (deviasi rata-rata) dan simpangan baku (standar deviasi).
1.      Jangkauan (Range)
Ukuran penyebaran yang paling sederhana (kasar) adalah jangkauan (range) atau rentangan nilai, yaitu selisih antara data terbesar dan data terkecil.
a.       Range data tunggal
Untuk range data tunggal dirumuskan dengan: R = Xmaks - Xmin
b.      Range data bergolong
Untuk data bergolong, nilai tertinggi diambil dari nilai tengah kelas tertinggi dan nilai terendah diambil dari nilai kelas yang terendah.
2.      Simpangan Rata-Rata (Deviasi Rata-Rata)
Simpangan rata-rata suatu data adalah nilai rata-rata dari selisih setiap data dengan nilai rataan hitung.
a.       Simpangan rata-rata data tunggal
Simpangan rata-rata data tunggal dirumuskan sebagai berikut.
SR =  
Keterangan: SR = simpangan rata-rata
n = ukuran data
xi = data ke-i dari data x1, x2, x3, …, xn
X  = rataan hitung


b.      Simpangan rata-rata data bergolong
Simpangan rata-rata data bergolong dirumuskan:
  SR =   

3.      Simpangan Baku (Standar Deviasi)
Standar Deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat deviasi dibagi banyaknya data.
a.       Simpangan baku data tunggal
      s =    atau   s =

b.      Simpangan baku data bergolong
     s =           atau

      s =

4.      Ragam atau Variansi
Jika simpangan baku atau standar deviasi dilambangkan dengan s, maka ragam atau variansi dilambangkan dengan s2.
                                       II.   PEMBAHASAN
  
A.    Alat dan Bahan yang Digunakan

1.      Alat tulis (pulpen)
2.      Tabel pengukuran
3.      Timbangan dan meter
4.      Mahasiswa

B.     Prosedur pengukuran

1.      Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2.      Mengukur berat dan tinggi badan mahasiswa berdasarkan no.urut absen.
3.      Catat hasil pengukuran pada Tabel yang sudah disiapkan
4.      Setelah pengukuran selesai, dilakukan pengolahan data.
5.      Penyajian data.

C.    Tempat dan Waktu

1.      Tempat : Di Laboratorium Mikrobiologi Kampus Jurusan Kesehatan
Lingkungan Poltekkes Makassar.
2.      Tanggal & Waktu  :  Jumat, 11 Mei 2012,  Pukul 10.30-11.30 Wita.










D.    Hasil dan Pengolahan
Tabel 1. Pengukuran Berat dan Tinggi Badan Mahasiswa Poltekkes Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan Tingkat IA, mei 2012
NO.
NAMA
JENIS KELAMIN
UMUR
BERAT
TINGGI
KET.
L
P
(kg)
(cm)
1
Adhe Fitri

 ü
18
87
154

2
Andi Hariati

 ü
18
50
154

3
Anwar Amir
 ü

18
50
163

4
Asmar
 ü

21
39
167

5
Eka Andriyani

 ü
22
41
155

6
Evi Multazam

 ü
19
31
145

7
Firdaus Zubair
 ü

20
54
165

8
Ilham Wahyudi
 ü

19
41
152

9
Irmayaeni

 ü
19
41
152

10
Lieri Aprilyanti

 ü
19
39
142

11
Lisa

 ü
19
50
153

12
Mariani

 ü
20
44
150

13
Marnawati

 ü
19
46
157

14
Marni

 ü
21
50
145

15
Mirna

 ü
18
56
150

16
Mirsya Anggriana S

 ü
19
40
145

17
Muhammad Rusdi
 ü

19
50
171

18
Muhlis Mukmin
 ü

19
64
170

19
Nisa Aqilah Sapsuha

 ü
18
49
152

20
Novi Wirdayanti

 ü
19
38
147

21
Novita Sari

 ü
20
40
151

22
Nur Atiah

 ü
19
38
147

23
Nurdiansyah Badru
 ü

18
49
165

24
Nurul Awaliah

 ü
18
39
153

25
Nurul Imran
 ü

18
50
159

26
Nurul Reski Amalia

 ü
18
55
157

27
Nurwahida

 ü
18
41
148

28
Paisal
 ü

20
69
173

29
Rahmat Febriandi
 ü

18
50
165

30
Renita Hafid

 ü
18
52
154

31
Rezky Hamra Amir

 ü
18
40
146

32
Ririn Andira

 ü
19
41
154

33
Rudi Hikmawan
 ü

23
50
159

34
Saharia

 ü
19
40
150

35
Sarahstika

 ü
21
42
149

36
Sochrayanti Admar

 ü
18
59
162

37
Suburiah

 ü
19
49
155

38
Sucianti Bakri

 ü
18
38
154

39
Sulfahmi

 ü
18
54
165

40
Syarah Nurmalasari

 ü
19
45
150

41
Yosafat Yulianus B.
 ü

20
50
160

42
Yunita

 ü
19
47
158


Sumber Data: Tingkat IA 2012

Untuk mempermudah dalam pengolahan data diatas, dapat diubah dalam bentuk data berkelompok sebagai berikut :
Tabel 2. Pengukuran Berat Badan Tingkat IA Mei 2012.
B.Badan
fi
Xi
fi.xi
(xi-x)
fi.|xi-x|
|xi-x|2
fi.|xi-x|2
fk
30-39
7
34,5
241,5
-13,8095
96,66667
190,7029
1334,921
7
40-49
17
44,5
756,5
-3,80952
64,7619
14,51247
246,712
24
50-59
15
54,5
817,5
6,190476
92,85714
38,322
574,8299
39
60-69
2
64,5
129
16,19048
32,38095
262,1315
524,263
41
70-79
0
74,5
0
26,19048
0
685,941
0
41
80-89
1
84,5
84,5
36,19048
36,19048
1309,751
1309,751
42
Jumlah
42
357
2029
67,14286
322,8571
2501,361
3990,476




1.      Mean (X)

   X =
= 
X = 48,3

2.      Median (Me)

       Me = b2+c
= 39,5+10
=  39,5+10
= 39,5 + 8,2
Me = 47,7

3.      Modus (Mo)

           Mo = b0+l
= 39,5 +10
= 39,5 + 8,3
 Mo = 47,8







4.      Range (R)

R = Xmaks - Xmin
R = 84,5 – 34,5
R = 50

5.      Simpangan Rata-rata (SR)

  SR = 
        = 
  SR = 7,68

6.      Standar Deviasi (s)

s =
   =  
   =
s = 9,746

No comments:

Post a Comment